POTENSI
PEMANFAATAN IPTEK PADA BIDANG AGRIBISNIS DI KABUPATEN SAMBAS
Tedi
Heryanto
Abstract
Entering the third millennnium, Indonesia as part
of a global community, like other developing countries, is facing the fact that
global space is rapidly shrinking. Together with the development of
transportation and telecommunications, computer and information technology, the
mechanism of relations between countries has changed; global markets are
increasingly open; regional cooperation is increasingly open; regional
cooperation is increasing both in WTO, APEC and AFTA.
Organizing science and technology for the future development
of the nation is an effort to utilize science and technology to organize the
nation’s civilization and welfare in the future. The change in the nation’s
civilization that we see and experience today and in the future are strongly
influenced by developments in science, research and technology in the world.
The act generally contains the great vision of the
nation. The nation’s vision is very important, because without a vision, the
country becomes directionless. In the 1945 Constitution, Amendments to article
31 paraghraph 5, it is stated that “The government advances science and
technology by upholding religious values and national unity for the advancement
of civilization and the welfare of mankind. This is our nation’s long-term
vision regarding the role of science and technology which is our shared
responsibility.
Abstrak
Memasuki milenium ketiga Indonesia sebagai bagian dari
masyarakat global, seperti juga negara-negara berkembang lainnya menghadapi
kenyataan menyempitnya ruang global secara cepat. Bersama perkembangan
transportasi dan telekomunikasi, teknologi komputer dan informasi,
mekanisme hubungan antar negara berubah; pasar global semakin terbuka;
kerjasama rejional semakin meningkat baik dalam WTO, APEC maupun AFTA.
Menata Iptek bagi pembangunan masa depan bangsa adalah
upaya mendayagunakan iptek untuk menata peradaban dan kesejahteraan bangsa di
masa depan. Perubahan-perubahan peradaban bangsa yang kita lihat dan kita
rasakan saat ini maupun di masa depan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan, riset dan teknologi di dunia.
Di dalam Undang-undang pada umumnya dimuat visi besar
bangsa. Visi bangsa ini sangat penting, karena tanpa visi, negara menjadi tanpa
arah. Di dalam Undang-Undang dasar 1945, Amandemen Pasal 31 Ayat 5, disebutkan
bahwa “Pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia ”. Inilah visi jangka
panjang bangsa kita mengenai peran Iptek yang menjadi tanggung jawab kita
bersama.
Pendahuluan
Secara singkat kondisi perekonomian Kabupaten Sambas
berdasarkan sumber dari Sambas dalam Angka Tahun 2009 adalah sebagai berikut :
a.
Pertumbuhan
Ekonomi Regional
PDRB Kabupaten
Sambas atas dasar harga berlaku meningkat sebesar 12,99 persen dari 4.152,70
milliar rupiah pada tahun 2007 menjadi 4.692,01 milliar rupiah pada tahun 2008.
Hal ini disebabkan meningkatnya nilai tambah pada sektor pertambangan dan
penggalian, sektor listrik dan air bersih serta sektor jasa masing-masing
sebesar 26,23 persen, 16,23 persen dan 18,78 persen. Sementara itu, PDRB atas
dasar harga konstan 2000 pada tahun 2007 mencapai 2.491,36 milliar rupiah,
kemudian meningkat menjadi 2.629,92 milliar rupiah pada tahun 2008 atau naik
sekitar 5,56 persen.
b. Struktur Perekonomian
Pada tahun 2007, kontribusi dari sektor pertanian sebesar
43,09 persen terhadap keseluruhan perekonomian yang ditunjukkan pada PDRB harga
berlaku tahun tersebut. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 28,90 persen, sektor industri sebesar 10,53 persen dan sektor
lainnya 17,48 persen. Pada tahun 2008, struktur perekonomian Kabupaten Sambas
masih didominasi oleh sektor pertanian. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 42,58 persen
terhadap keseluruhan perekonomian yang ditunjukkan pada PDRB harga berlaku
tahun tersebut. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran
sebesar 28,87 persen, sektor industri sebesar 10,59 persen dan sektor lainnya
17,96 persen.
c. PDRB Per Kapita
Tabel 1. LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SAMBAS 2004-2008 |
Besarnya pendapatan regional perkapita dalam hal ini PDRB per kapita atas
dasar harga berlaku meningkat dari 8.554.411,39 rupiah pada tahun 2007 menjadi
9.555.895,97 rupiah pada tahun 2008. Tetapi laju pertumbuhan PDRB per kapita
pada tahun 2007 bila dilihat berdasarkan harga konstan 2000 meningkat sekitar
4,37 persen, yaitu dari 5.132.104,73 rupiah menjadi 5.356.169,35 rupiah.
Sumber : Sambas dalam angka
tahun 2009
d. Potensi Kabupaten Sambas
Kabupaten Sambas memiliki potensi
yang sangat besar untuk program peningkatan pembangunan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Potensi tersebut diantaranya adalah Letak Wilayah yang strategis, Luas
wilayah yang besar dan Sumber Daya alam yang tersedia cukup melimpah. Kabupaten Sambas terletak di bagian
paling utara Propinsi Kalimantan Barat
atau diantara 2°08' Lintang Utara serta 0°33' Lintang
Utara dan 108°39‘ Bujur Timur serta 110°04' Bujur Timur.
Secara
administratif, batas wilayah Kabupaten Sambas adalah: Sebelah Utara berbatasan
dengan Serawak dan Laut Natuna, Selatan dengan kabupaten Singkawang dan
Bengkayang, Barat dengan Laut Natuna dan sebelah timur dengan Kabupaten
Bengkayang dan Serawak. Sebelah barat berhadapan dengan Laut Natuna dan laut
Cina Selatan yang dilintasi kapal-kapal perdagangan yang menuju Selat Malaka.
Letak strategis kabupaten Sambas dalam perdagangan internasional dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Gambar
1. Posisi strategis Kabupaten Sambas
Kalimantan Barat
Sumber: Bapeda Kabupaten Sambas
e.
Luas Wilayah
Luas Kabupaten Sambas adalah 6.395,70 km2 atau sekitar 4,36 persen dari
luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat.
Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sajingan Besar dengan luas 1.391,20
km2 atau 21,75 persen sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Tekarang dengan
luas sebesar 83,16 km2 atau 1,30 persen dari luas wilayah Kabupaten Sambas. Peta Kabupaten Sambas seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar.
2 Peta Kabupaten Sambas
Sumber: Bapeda Kabupaten Sambas
f.
Sumber Daya
Kabupaten Sambas memiliki potensi sumber daya yang sangat potensial pada berbagai
bidang agro
bisnis, yaitu :
a). Tanaman Pangan
Hasil pembangunan di sektor pertanian, terutama pertanian
tanaman pangan manfaatnya sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di
Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Sambas. Untuk itu, produksi pangan baik
beras maupun non beras perlu terus ditingkatkan guna lebih memanfaatkan
swasembada pangan. Secara umum peningkatan produksi tanaman pangan di Kabupaten
Sambas masih sangat dipengaruhi bertambahnya luas panen. Selain itu,
produktivitas juga sangat mempengaruhi produksi. Kondisi demikian terutama akibat pengaruh faktor alam dan
kemampuan petani mengelola usaha pertaniannya. Secara persentase produksi
tanaman padi mengalami peningkatan
dari outputnya.
Dari 254,61 ribu ton GKG di tahun
2007 menjadi 264,25 ribu ton GKG. Namun peningkatan produksi ini disebabkan oleh perluasan
areal tanaman, bukan dilatarbelakangi oleh berhasilnya program intensifikasi pertanian.
Untuk produksi tanaman pangan lainnya
seperti ubi kayu, ubi jalar, kedelai, tanaman, sayuran, dan tanaman buah-buahan pada umumnya juga
mengalami peningkatan baik dalam perluasan areal maupun dalam outputnya.
b). Perkebunan
Peningkatan produksi perkebunan untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri terutama keperluan industri perlu terus dikembangkan melalui upaya
peremajaan dan rehabilitasi penganekaragaman komoditi, pemanfaatan lahan kering
dan lahan transmigrasi serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Pada tahun 2008 luas tanaman perkebunan di Kabupaten Sambas secara keseluruhan
mengalami peningkatan sekitar 2 %, yaitu dari 100,63 ribu Ha menjadi 102,63
ribu Ha.
Sementara produksi tanaman
perkebunan mengalami peningkatan sekitar 2,11 %, yaitu dari 56,46 ribu ton
menjadi 57,66 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. Luas tanaman perkebunan
karet pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 4,40 persen, yaitu dari
51,54 ribu Ha menjadi 53,81 ribu Ha. Begitu pula produksinya meningkat sekitar 2,71 % yaitu
dari 15,07 ribu ton menjadi 15,48 ribu ton.
c). Peternakan
Peningkatan produksi ternak, unggas dan hasil-hasilnya
untuk mencukupi permintaan dalam negeri perlu terus dikembangkan guna menuju
swasembada protein, peningkatan penyediaan konsumsiprotein hewani dan sekaligus
sebagai komoditas ekspor. Pada tahun 2008, secara keseluruhan populasi ternak
di Kabupaten Sambas mengalami peningkatan. Populasi ternak sapi meningkat
sekitar 13,12 %, yaitu dari 8,84 ribu ekor menjadi 9,99 ribu ekor. Begitu pula
ternak babi dan kambing mengalami peningkatan masing-masing 1,47 % dan 11,07
%.
d). Perikanan
Peranan sub sektor perikanan dewasa ini juga tidak kalah
pentingnya dalam menyediakan konsumsi protein hewani, meningkatkan pendapatan
petani dan meningkatkan pembangunan perekonomian di Kabupaten Sambas. Sub
sektor perikanan ini lebih didominasi oleh produksi perikanan laut.
e). Kehutanan
Kabupaten sambas dengan luas 0,64 juta Ha merupakan salah satu kabupaten yang memiliki
kawasan hutan yang cukup luas yaitu sekitar 2,20 % dari luas kawasan hutan di
Kalimantan Barat. Luas kawasan hutan Kabupaten Sambas berdasarkan data dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sambas pada tahun 2008 terdiri dari 58,32 %
hutan produksi biasa, 11,62 % hutan lindung, 13,22 % hutan tanaman wisata, 5,27
% hutan produksi terbatas, 7,49 % hutan produksi yang dapat dikonversikan dan
4,07 % hutan lindung bakau.
Pada Tahun 2010 Ada empat prioritas
program dan kegiatan Pemerintah
Kabupaten Sambas yaitu pertama adalah Pembangunan SDM berkualitas,
kedua, mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan pemerataan ekonomi daerah
berbasis ekonomi kerakyatan dan investasi, ketiga, pembangunan sarana dan
prasarana dasar wilayah dan keempat pembangunan sumber daya alam dan lingkungan
hidup berkelanjutan (Humas Kab.
Sambas, 2010).
g. Kondisi Yang Diharapkan
Dari agenda pembangunan yang telah dicanangkan oleh
Pemerintah Kabupaten Sambas maka tujuan akhirnya adalah untuk mencapai
peningkatan pembangunan pada berbagai aspek baik ekonomi, Infrastruktur, sumber
daya alam, demografi, sosial, pemerintahan dan hukum seperti yang digambarkan
pada tabel dibawah ini.
Tabel.
2 Kondisi yang Diharapkan Pembangunan
Kabupaten Sambas
ASPEK : |
KONDISI YANG DIHARAPKAN |
INDIKATOR: |
EKONOMI |
§ Pencapaian PDRB tahun 2011 (HK- 2000)
merupakan indikasi bahwa sektor
riil sudah semakin berperan § Meningkatnya kontribusi sektor sekunder
dan tertier. § PDRB per Kapita meningkat cukup tajam § Kontribusi PAD § Meningkatnya realisasi Investasi swasta
(PMDN-PMA) |
Pert. Ek 2011 = 6,07 % Pertanian = 46,44 % Perdag.Htl Rest. = 27,35% Ind. Pengolahan = 9,93 % PDRB/Kapita = Rp 5,91 Jt (th 2004 = 4,47 Jt) Tahun 2011 = 3,55 % Realisasi Inv. PMDN = Rp 607,38 M (10 Perusahaan) Realisasi Inv. PMA = US $ 3.675.000 (3 Perusahaan) |
ASPEK : |
KONDISI YANG DIHARAPKAN |
INDIKATOR: |
Sumber Daya
Alam |
§ Meningkatnya rata-rata produksi beberapa
sub sektor pertanian. § Meningkatnya rehabilitasi lahan (berkurangnya
lahan kritis) § Meningkatnya produksi budidaya perikanan
§ Bertambahnya populasi ternak § Bertambahnya Sarana dan Prasarana pertanian |
§ Padi = 35,50 Kw § Jagung = 25,50 Kw § Kedelai = 15,50 Kw § Karet = 10,0 Kw § Kelapa = 12,00 Kw § Sawit = 120 Kw § Lada = 20,00 Kw § Kopi = 9,00
Kw § Hutang lindung bakau = 15.000 Ha (lahan kritis=313.000 Ha) § Perikanan budidaya = 775 Ton § Populasi sapi = 12.000 ekor |
Sumber RPJP Kabupaten Sambas 2006-2026
Pembahasan dan Metode
1. Program
IPTEK
Program bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) adalah program yang dirancang untuk mengenalkan dan
mendekatkan pengetahuan sains kepada masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat
dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan. Iptek yang diperkenalkan
yang menggunakan teknologi tepat guna dan sedapat mungkin menggunakan alat dan
bahan yang tersedia disekeliling masyarakat.
Secara umum bidang iptek digunakan untuk
membantu masyarakat mempermudah proses kerja atau usaha yang dilakukan, yaitu
untuk memanfaatkan waktu kerja seefisien mungkin dengan hasil kerja yang
maksimal.
Asumsinya
Kita
merujuk pada masyarakat Tiongkok, masyarakat disana sangat paham penggunaan teknologi tepat
guna dan disiplin dalam pemanfaatannya, khususnya dalam home industri disana. Sehingga
bangsa China lebih cepat dalam pengembangan iptek untuk kehidupan sehari-hari.
Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi sangat mendukung penerapan
IPTEK untuk mempercepat pembangunan perekonomian di daerah. Program Insentif yang diluncurkan oleh
Kementerian Riset dan Teknologi seperti yang dipaparkan oleh Prof. Jhoni
(2007), bertujuan untuk:
§ Menstimulasi riset utk menghasilkan
inovasi yg bernilai komersial tinggi
§ Mempercepat pertumbuhan inovasi
teknologi
§ Mendorong percepatan komersialisasi
produk inovatif
§ Memperkuat dayasaing teknologi dan
industri
Program Insentif ini terdiri dari :
1). Bottom-up
v Riset Dasar
Riset
Dasar adalah kegiatan
penelitian teoritis, eksperimental untuk memperoleh pengetahuan baru tentang prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta yang
teramati tanpa memikirkan penerapannya. Penelitian yang akan dilakukan
merupakan Pengembangan Teori, Konsep dan Metodologi dari suatu bidang Ilmu
tertentu. Riset Dasar terdiri dari : (1)
Riset Dasar Fundamental yang melingkupi Kemajuan Ilmu, Kepranataan Ilmu Lanjut,
yaitu upaya merumuskan yang belum terjelaskan dan, (2) Riset Dasar Perumusan
yang melingkupi masalah pertumbuhan pemanfaatan
Ilmu.
v Riset Terapan
Merupakan kegiatan riset yang
memiliki nilai ilmiah dan nilai strategis-ekonomis tinggi, dapat diaplikasikan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa saat ini. Alur pemikiran mengenai latar belakang,
masalah, hipotesis, metodologi, dan analisis memiliki dampak positif terhadap
pembangunan.
v Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem
Produksi
Secara umum Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek
Sistem Produksi adalah seluruh upaya menaikkan potensi adopsi, adaptasi dan
pengembangan teknologi untuk penguatan daya saing barang dan atau jasa melalui
optimalisasi input, proses dan pengelolaan industri.
2) Top-down
v Riset Unggulan Strategis Nasional
Program ini bertujuan a). Mengorientasikan kemampuan yang terakumulasi di lembaga penelitian
dan perguruan tinggi, untuk mendorong penguasaan technology roadmap yang diperlukan
untuk mendukung perkembangan sektor produksi yang strategis,
b). Membangun jaringan kerja sama antara sejumlah
industri, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi agar dapat secara
bersama-sama membentuk kemampuan mengembangkan teknologi produk dan proses
produksi yg diperlukan, serta menumbuhkan kapasitas inovasi sejalan dgn
kemajuan teknologi (state of the art of technologies), c). Memfasilitasi perkembangan cluster
industri, termasuk penguatan partisipasi aktif dunia usaha, dengan
mengikut-sertakan usaha kecil dan menengah berbasis teknologi.
2.
Tujuan
Membangun
masyarakat sadar iptek yang mampu melakukan rancang bangun teknologi secara
tepat guna.
3.
Bentuk Kegiatan
Kegiatan penerapan iptek
adalah sebagai berikut :
a.
Mengembangkan model-model
pemanfaatan barang bekas dengan teknologi tepat guna untuk berbagai kepeluan
masyarakat;
b.
Mengembangan strategi pembelajaran
teknologi tepat guna;
c.
Mengembangkan teknologi alternatif
yang ramah lingkungan untuk masyarakat;
d.
Mengembangkan alat transportasi
alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya kendaraan listrik;
e.
Membimbing masyarakat pelajar
untuk melakukan rancang bangun teknologi;
f.
Melakukan riset-riset dasar
teknologi tepatguna baik yang bersifat eksperimental mau pun pengembangan;
g.
Menyediakan akses informasi
teknologi bagi masyarakat;
h.
Melakukan rancang bangun teknologi
berdasarkan masalah yang dihadapi masyarakat;
i.
Advokasi bidang iptek.
4.
Metode
Metode yang dapat dipilih adalah
sebagai berikut :
a.
Deduktif induktif;
b.
Eksperimetal;
c.
Riset and Development Model;
d.
Brainstorming;
e.
Public Awareness;
f.
Membangun akses;
g.
Berangkat (dimulai) dari masalah
yang dihadapi masyarakat.
5.
Strategi Pembangunan IPTEK
Strategi yang
perlu dikembangkan dalam Pembangunan IPTEK adalah
strategi Industrialisasi Bertahap yang dimulai dari industri pertanian,
pengembangan industri yang berbasis sumber daya alam (resources-based
Industry), baik sumber daya kelautan, kehutanan, maupun pertambangan dan
energi. Kemudian
secara terencana industri berbasis SDA tersebut ditingkatkan kandungan
teknologinya (technology-based Industry), sehingga memungkinkan
diferensiasi produk yang lebih berdaya saing. Kemudian dibangun industri-industri penunjang yang
lebih ke hulu untuk membentuk struktur industri yang tangguh. Pada tahap akhir
adalah pengembangan industri berbasis Iptek (science and technology-based
Industry) dengan kandungan lokal tinggi, yang memanfaatkan
penemuan-penemuan baru dalam Iptek. Dengan demikian, maka Iptek yang harus
dimanfaatkan, dikembangkan dan dikuasai adalah yang berhubungan dengan
eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan SDA untuk kemudian diubah menjadi produk
berdaya saing dan bernilai tambah tinggi.
6.
Peluang Bidang Pengembangan IPTEK di Kabupaten Sambas
a.
Bidang Pertanian
1)
Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura
a)
Pengolahan tanah dengan alat dan mesin
pengolahan tanah (hand traktor dan
traktor mini) yang sesuai dengan kondisi tanah di Kabupaten Sambas.
b)
Pengairan dengan sistem irigasi pompa
(saluran diatas permukaan tanah)
c)
Penggunaan bio aktiva (mikro organisma dan enzim) untuk pembuatan pupuk organik
dan pestisida organik. Fungsi mikroorganisma aktif ini adalah untuk
mempercepat proses fermentasi/pembusukan.
d)
Penggunaan alat penyiang gulma pada
tanaman padi dan hortikultura.
e)
Penggunaan alat panen yang dapat
meningkatkan efisiensi hasil panen (Harvester, power tresher).
f)
Re-desaign Huller yang sesuai dengan
kondisi gabah di Kabupaten Sambas, sehingga dapat meningkatkan kualitas beras
yang dihasilkan
g)
Teknologi Pembersih dan pengawet buah
jeruk siam segar.
h)
Teknologi pengolahan pasca panen jeruk
siam menjadi jus dan serbuk
2)
Perkebunan
a)
Teknik pembuatan bibit karet unggul untuk
perkebunan karet rakyat
b)
Penggunaan pisau sadap magnetik untuk
meningkatkan volume hasil sadapan
c)
Teknologi penyembuhan luka bidang sadapan
pada tanaman karet.
d)
Teknologi zero burning untuk land clearing
perkebunan rakyat (sawit dan karet)
e)
Teknologi pengupasan biji kopi dan lada.
f)
Teknologi sangrai biji kopi untuk
meningkatkan kualitas kopi
g)
Mini pabrik kelapa sawit untuk menampung
hasil perkebunan rakyat.
3)
Peternakan
a)
Teknologi pembuatan pakan ternak unggas
dan ruminansia
b)
Teknologi inseminasi buatan pada sapi
potong
c)
Teknologi pemanfaatan limbah ternak dengan
teknologi bioaktiva dan enzimatis
4)
Perikanan
a)
Teknologi alat tangkap dan radar ikan bagi
nelayan tradisional
b)
Teknologi budidaya ikan dan udang air
payau dan air tawar
c)
Teknologi pengolahan pakan ikan dan udang
d)
Teknologi pengolahan hasil perikanan
5)
Kehutanan
a)
Teknologi pemanfaatan hasil hutan non
kayu (Rotan, madu lebah, anggrek hutan, dll)
b)
Hutan tanaman energi pada hutan tanaman rakyat
c)
Teknologi injeksi inokulan (menyuntikan mikroba fusarium SP, diploida SP kedalam
batang gaharu) pembentukan gubal/taras gaharu pada pohon gaharu (Aqualaria
malacencis. Lamk)
d)
Pembibitan tanaman untuk hutan
tanaman rakyat dan hutang lindung
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan Kondisi Perekonomian Kabupaten
Sambas saat ini, maka untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten
Sambas maka peranan IPTEK menjadi suatu kebutuhan dan keharusan dalam mengolah
dan mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki Kabupaten Sambas.
Saran
Untuk penerapan IPTEK di Kabupaten Sambas maka saran-saran yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Perlu adanya studi lebih lanjut
dalam penerapan IPTEK dalam rangka desain program IPTEK khususnya pada bidang
pertanian yang terencana dengan baik dan terpadu serta berkesinambungan.
b. Perlu dibentuk Tim Khusus yang
melibatkan seluruh stake holder yang terkait.
Daftar Pustaka
Alhasby, AA, 2008, Iptek dan Ketahanan Nasional
Jhoni, 2007, Program Insentif, Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta
RPJP Kabupaten Sambas 2006-2026
Sambas Dalam Angka, 2009, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas
http://www.mail-archive.com/proletar@yahoogroups.com/msg09816.html
http://rms46.vlsm.org/1/57.html
http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=909
www.stdf.org.eg www.stdf.org.eg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar