Kamis, 08 Desember 2022

POTENSI PEMANFAATAN IPTEK PADA BIDANG AGRIBISNIS DI KABUPATEN

POTENSI PEMANFAATAN IPTEK PADA BIDANG AGRIBISNIS DI KABUPATEN SAMBAS

 Oleh

Tedi Heryanto

 

Abstract

               Entering the third millennnium, Indonesia as part of a global community, like other developing countries, is facing the fact that global space is rapidly shrinking. Together with the development of transportation and telecommunications, computer and information technology, the mechanism of relations between countries has changed; global markets are increasingly open; regional cooperation is increasingly open; regional cooperation is increasing both in WTO, APEC and AFTA.

               Organizing science and technology for the future development of the nation is an effort to utilize science and technology to organize the nation’s civilization and welfare in the future. The change in the nation’s civilization that we see and experience today and in the future are strongly influenced by developments in science, research and technology in the world.

               The act generally contains the great vision of the nation. The nation’s vision is very important, because without a vision, the country becomes directionless. In the 1945 Constitution, Amendments to article 31 paraghraph 5, it is stated that “The government advances science and technology by upholding religious values and national unity for the advancement of civilization and the welfare of mankind. This is our nation’s long-term vision regarding the role of science and technology which is our shared responsibility.

 

Abstrak

Memasuki milenium ketiga Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global, seperti juga negara-negara berkembang lainnya menghadapi kenyataan menyempitnya ruang global secara cepat. Bersama perkembangan transportasi dan telekomunikasi, teknologi komputer dan informasi, mekanisme hubungan antar negara berubah; pasar global semakin terbuka; kerjasama rejional semakin meningkat baik dalam WTO, APEC maupun AFTA.

Menata Iptek bagi pembangunan masa depan bangsa adalah upaya mendayagunakan iptek untuk menata peradaban dan kesejahteraan bangsa di masa depan. Perubahan-perubahan peradaban bangsa yang kita lihat dan kita rasakan saat ini maupun di masa depan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, riset dan teknologi di dunia.

Di dalam Undang-undang pada umumnya dimuat visi besar bangsa. Visi bangsa ini sangat penting, karena tanpa visi, negara menjadi tanpa arah. Di dalam Undang-Undang dasar 1945, Amandemen Pasal 31 Ayat 5, disebutkan bahwa “Pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia ”. Inilah visi jangka panjang bangsa kita mengenai peran Iptek yang menjadi tanggung jawab kita bersama.

 

 

 

 

 

 

Pendahuluan

Secara singkat kondisi perekonomian Kabupaten Sambas berdasarkan sumber dari Sambas dalam Angka Tahun 2009 adalah sebagai berikut :

a.      Pertumbuhan Ekonomi Regional

PDRB Kabupaten Sambas atas dasar harga berlaku meningkat sebesar 12,99 persen dari 4.152,70 milliar rupiah pada tahun 2007 menjadi 4.692,01 milliar rupiah pada tahun 2008. Hal ini disebabkan meningkatnya nilai tambah pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik dan air bersih serta sektor jasa masing-masing sebesar 26,23 persen, 16,23 persen dan 18,78 persen. Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2007 mencapai 2.491,36 milliar rupiah, kemudian meningkat menjadi 2.629,92 milliar rupiah pada tahun 2008 atau naik sekitar 5,56 persen.

b. Struktur Perekonomian

Pada tahun 2007, kontribusi dari sektor pertanian sebesar 43,09 persen terhadap keseluruhan perekonomian yang ditunjukkan pada PDRB harga berlaku tahun tersebut. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 28,90 persen, sektor industri sebesar 10,53 persen dan sektor lainnya 17,48 persen. Pada tahun 2008, struktur perekonomian Kabupaten Sambas masih didominasi oleh sektor pertanian. Sektor ini  memberikan kontribusi sebesar 42,58 persen terhadap keseluruhan perekonomian yang ditunjukkan pada PDRB harga berlaku tahun tersebut. Kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 28,87 persen, sektor industri sebesar 10,59 persen dan sektor lainnya 17,96 persen.

c. PDRB Per Kapita

Tabel 1. LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SAMBAS  2004-2008


Besarnya pendapatan regional perkapita dalam hal ini PDRB per kapita atas dasar harga berlaku meningkat dari 8.554.411,39 rupiah pada tahun 2007 menjadi 9.555.895,97 rupiah pada tahun 2008. Tetapi laju pertumbuhan PDRB per kapita pada tahun 2007 bila dilihat berdasarkan harga konstan 2000 meningkat sekitar 4,37 persen, yaitu dari 5.132.104,73 rupiah menjadi 5.356.169,35 rupiah.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : Sambas dalam angka tahun 2009

d. Potensi Kabupaten Sambas

Kabupaten Sambas memiliki potensi yang sangat besar untuk program peningkatan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Potensi tersebut diantaranya adalah Letak Wilayah yang strategis, Luas wilayah yang besar dan Sumber Daya alam yang tersedia cukup melimpah. Kabupaten Sambas terletak di bagian paling utara Propinsi Kalimantan Barat atau diantara 2°08' Lintang Utara serta 0°33' Lintang Utara dan 108°39‘ Bujur Timur serta 110°04' Bujur Timur. 

Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Sambas adalah: Sebelah Utara berbatasan dengan Serawak dan Laut Natuna, Selatan dengan kabupaten Singkawang dan Bengkayang, Barat dengan Laut Natuna dan sebelah timur dengan Kabupaten Bengkayang dan Serawak. Sebelah barat berhadapan dengan Laut Natuna dan laut Cina Selatan yang dilintasi kapal-kapal perdagangan yang menuju Selat Malaka. Letak strategis kabupaten Sambas dalam perdagangan internasional dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 1.  Posisi strategis Kabupaten Sambas Kalimantan Barat

Regional

Sumber: Bapeda Kabupaten Sambas

e.    Luas Wilayah

Luas Kabupaten Sambas adalah 6.395,70 km2 atau sekitar 4,36 persen dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat.   Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sajingan Besar dengan luas 1.391,20 km2 atau 21,75 persen sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Tekarang dengan luas sebesar 83,16 km2 atau 1,30 persen dari luas wilayah Kabupaten Sambas. Peta Kabupaten Sambas seperti pada gambar di bawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar. 2 Peta Kabupaten Sambas

Lamp9 peta Sambas.jpg

               Sumber: Bapeda Kabupaten Sambas

f.     Sumber Daya

Kabupaten Sambas memiliki potensi sumber daya yang sangat potensial pada berbagai bidang agro bisnis, yaitu :

a). Tanaman Pangan

Hasil pembangunan di sektor pertanian, terutama pertanian tanaman pangan manfaatnya sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Sambas. Untuk itu, produksi pangan baik beras maupun non beras perlu terus ditingkatkan guna lebih memanfaatkan swasembada pangan. Secara umum peningkatan produksi tanaman pangan di Kabupaten Sambas masih sangat dipengaruhi bertambahnya luas panen. Selain itu, produktivitas juga sangat mempengaruhi produksi. Kondisi demikian terutama akibat pengaruh faktor alam dan kemampuan petani mengelola usaha pertaniannya. Secara persentase produksi tanaman padi mengalami peningkatan   dari  outputnya. Dari 254,61 ribu ton GKG di tahun 2007 menjadi 264,25 ribu ton GKG. Namun peningkatan produksi ini disebabkan oleh perluasan areal tanaman, bukan dilatarbelakangi oleh berhasilnya program intensifikasi pertanian. Untuk produksi tanaman pangan lainnya seperti ubi kayu, ubi jalar, kedelai, tanaman, sayuran, dan tanaman buah-buahan pada umumnya juga mengalami peningkatan baik dalam perluasan areal maupun dalam outputnya.   

b).  Perkebunan

Peningkatan produksi perkebunan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama keperluan industri perlu terus dikembangkan melalui upaya peremajaan dan rehabilitasi penganekaragaman komoditi, pemanfaatan lahan kering dan lahan transmigrasi serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Pada tahun 2008 luas tanaman perkebunan di Kabupaten Sambas secara keseluruhan mengalami peningkatan sekitar 2 %, yaitu dari 100,63 ribu Ha menjadi 102,63 ribu Ha. Sementara produksi tanaman perkebunan mengalami peningkatan sekitar 2,11 %, yaitu dari 56,46 ribu ton menjadi 57,66 ribu ton dibanding tahun sebelumnya. Luas tanaman perkebunan karet pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 4,40 persen, yaitu dari 51,54 ribu Ha menjadi 53,81 ribu Ha. Begitu pula produksinya meningkat sekitar 2,71 % yaitu dari 15,07 ribu ton menjadi 15,48 ribu ton.

c).  Peternakan

Peningkatan produksi ternak, unggas dan hasil-hasilnya untuk mencukupi permintaan dalam negeri perlu terus dikembangkan guna menuju swasembada protein, peningkatan penyediaan konsumsiprotein hewani dan sekaligus sebagai komoditas ekspor. Pada tahun 2008, secara keseluruhan populasi ternak di Kabupaten Sambas mengalami peningkatan. Populasi ternak sapi meningkat sekitar 13,12 %, yaitu dari 8,84 ribu ekor menjadi 9,99 ribu ekor. Begitu pula ternak babi dan kambing mengalami peningkatan masing-masing 1,47 % dan 11,07 %. 

d).  Perikanan

Peranan sub sektor perikanan dewasa ini juga tidak kalah pentingnya dalam menyediakan konsumsi protein hewani, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan pembangunan perekonomian di Kabupaten Sambas. Sub sektor perikanan ini lebih didominasi oleh produksi perikanan laut.

e). Kehutanan

Kabupaten sambas dengan luas 0,64 juta Ha  merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas yaitu sekitar 2,20 % dari luas kawasan hutan di Kalimantan Barat. Luas kawasan hutan Kabupaten Sambas berdasarkan data dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sambas pada tahun 2008 terdiri dari 58,32 % hutan produksi biasa, 11,62 % hutan lindung, 13,22 % hutan tanaman wisata, 5,27 % hutan produksi terbatas, 7,49 % hutan produksi yang dapat dikonversikan dan 4,07 % hutan lindung bakau.

 

Pada Tahun 2010 Ada empat prioritas program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Sambas yaitu pertama adalah Pembangunan SDM berkualitas, kedua, mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan pemerataan ekonomi daerah berbasis ekonomi kerakyatan dan investasi, ketiga, pembangunan sarana dan prasarana dasar wilayah dan keempat pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan (Humas Kab. Sambas, 2010).

 

g.      Kondisi Yang Diharapkan

Dari agenda pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sambas maka tujuan akhirnya adalah untuk mencapai peningkatan pembangunan pada berbagai aspek baik ekonomi, Infrastruktur, sumber daya alam, demografi, sosial, pemerintahan dan hukum seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini.

 

 

 

Tabel. 2  Kondisi yang Diharapkan Pembangunan Kabupaten Sambas

ASPEK :

KONDISI YANG DIHARAPKAN

INDIKATOR:

EKONOMI

§   Pencapaian PDRB tahun 2011 (HK-              2000) merupakan indikasi bahwa            sektor riil sudah semakin berperan

§   Meningkatnya kontribusi sektor        sekunder dan tertier.

§   PDRB per Kapita meningkat cukup               tajam

§   Kontribusi PAD

§   Meningkatnya realisasi Investasi                                                                                  swasta (PMDN-PMA)                                            

Pert. Ek 2011 = 6,07 %

Pertanian            = 46,44 %

Perdag.Htl Rest. = 27,35%

Ind. Pengolahan =  9,93 %

PDRB/Kapita = Rp 5,91 Jt

(th 2004 = 4,47 Jt)

Tahun 2011 = 3,55 %

Realisasi Inv. PMDN = Rp 607,38 M (10 Perusahaan)

Realisasi Inv. PMA = US $ 3.675.000 (3 Perusahaan)

 

ASPEK :

KONDISI YANG DIHARAPKAN

INDIKATOR:

Sumber Daya Alam

§   Meningkatnya rata-rata produksi beberapa sub sektor pertanian.

§   Meningkatnya rehabilitasi lahan (berkurangnya lahan kritis)

§   Meningkatnya produksi budidaya perikanan

§   Bertambahnya populasi ternak

§   Bertambahnya Sarana dan Prasarana pertanian

§    Padi = 35,50 Kw

§    Jagung = 25,50 Kw

§    Kedelai = 15,50 Kw

§    Karet = 10,0 Kw

§    Kelapa = 12,00 Kw

§    Sawit = 120 Kw

§    Lada = 20,00 Kw

§    Kopi = 9,00  Kw

§    Hutang lindung bakau = 15.000 Ha (lahan kritis=313.000 Ha)

§    Perikanan budidaya = 775 Ton

§    Populasi sapi = 12.000 ekor

Sumber RPJP Kabupaten Sambas 2006-2026

 

 

Pembahasan dan Metode

1.  Program IPTEK

Program bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah program yang dirancang untuk mengenalkan dan mendekatkan pengetahuan sains kepada masyarakat sesuai kebutuhan masyarakat dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan. Iptek yang diperkenalkan yang menggunakan teknologi tepat guna dan sedapat mungkin menggunakan alat dan bahan yang tersedia disekeliling masyarakat.

Secara umum bidang iptek digunakan untuk membantu masyarakat mempermudah proses kerja atau usaha yang dilakukan, yaitu untuk memanfaatkan waktu kerja seefisien mungkin dengan hasil kerja yang maksimal.

Asumsinya

Kita merujuk pada masyarakat Tiongkok, masyarakat disana sangat paham penggunaan teknologi tepat guna dan disiplin dalam pemanfaatannya, khususnya dalam home industri disana. Sehingga bangsa China lebih cepat dalam pengembangan iptek untuk kehidupan sehari-hari. Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi sangat mendukung penerapan IPTEK untuk mempercepat pembangunan perekonomian di daerah.  Program Insentif yang diluncurkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi seperti yang dipaparkan oleh Prof. Jhoni (2007), bertujuan untuk:

§  Menstimulasi riset utk menghasilkan inovasi yg bernilai komersial tinggi

§  Mempercepat pertumbuhan inovasi teknologi

§  Mendorong percepatan komersialisasi produk inovatif

§  Memperkuat dayasaing teknologi dan industri

Program Insentif ini terdiri dari :

1).  Bottom-up

v  Riset Dasar

Riset Dasar adalah kegiatan penelitian teoritis,  eksperimental untuk memperoleh pengetahuan baru tentang prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta yang teramati tanpa memikirkan penerapannya. Penelitian yang akan dilakukan merupakan Pengembangan Teori, Konsep dan Metodologi dari suatu bidang Ilmu tertentu.  Riset Dasar terdiri dari : (1) Riset Dasar Fundamental yang melingkupi Kemajuan Ilmu, Kepranataan Ilmu Lanjut, yaitu upaya merumuskan yang belum terjelaskan dan, (2) Riset Dasar Perumusan yang melingkupi masalah pertumbuhan pemanfaatan  Ilmu.

v  Riset Terapan

Merupakan kegiatan riset yang memiliki nilai ilmiah dan nilai strategis-ekonomis tinggi, dapat diaplikasikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa saat ini.     Alur pemikiran mengenai latar belakang, masalah, hipotesis, metodologi, dan analisis memiliki dampak positif terhadap pembangunan.

v  Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

Secara umum Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi adalah seluruh upaya menaikkan potensi adopsi, adaptasi dan pengembangan teknologi untuk penguatan daya saing barang dan atau jasa melalui optimalisasi input, proses dan pengelolaan industri.

2)  Top-down

v  Riset Unggulan Strategis Nasional

Program ini bertujuan a).  Mengorientasikan kemampuan yang terakumulasi di lembaga penelitian dan perguruan tinggi, untuk mendorong penguasaan technology roadmap yang diperlukan untuk mendukung perkembangan sektor produksi yang strategis, b).  Membangun jaringan kerja sama antara sejumlah industri, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi agar dapat secara bersama-sama membentuk kemampuan mengembangkan teknologi produk dan proses produksi yg diperlukan, serta menumbuhkan kapasitas inovasi sejalan dgn kemajuan teknologi (state of the art of technologies),  c).  Memfasilitasi perkembangan cluster industri, termasuk penguatan partisipasi aktif dunia usaha, dengan mengikut-sertakan usaha kecil dan menengah berbasis teknologi.

2.        Tujuan

Membangun masyarakat sadar iptek yang mampu melakukan rancang bangun teknologi secara tepat guna.

3.        Bentuk Kegiatan

Kegiatan penerapan iptek adalah sebagai berikut :

a.     Mengembangkan model-model pemanfaatan barang bekas dengan teknologi tepat guna untuk berbagai kepeluan masyarakat;

b.    Mengembangan strategi pembelajaran teknologi tepat guna;

c.     Mengembangkan teknologi alternatif yang ramah lingkungan untuk masyarakat;

d.    Mengembangkan alat transportasi alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya kendaraan listrik;

e.     Membimbing masyarakat pelajar untuk melakukan rancang bangun teknologi;

f.      Melakukan riset-riset dasar teknologi tepatguna baik yang bersifat eksperimental mau pun pengembangan;

g.    Menyediakan akses informasi teknologi bagi masyarakat;

h.    Melakukan rancang bangun teknologi berdasarkan masalah yang dihadapi masyarakat;

i.      Advokasi bidang iptek.

4.     Metode

 Metode yang dapat dipilih adalah sebagai berikut :

a.       Deduktif induktif;

b.      Eksperimetal;

c.       Riset and Development Model;

d.      Brainstorming;

e.       Public Awareness;

f.        Membangun akses;

g.      Berangkat (dimulai) dari masalah yang dihadapi masyarakat.

 

5.      Strategi Pembangunan IPTEK

Strategi yang perlu dikembangkan dalam Pembangunan IPTEK adalah strategi Industrialisasi Bertahap yang dimulai dari industri pertanian, pengembangan industri yang berbasis sumber daya alam (resources-based Industry), baik sumber daya kelautan, kehutanan, maupun pertambangan dan energi.  Kemudian secara terencana industri berbasis SDA tersebut ditingkatkan kandungan teknologinya (technology-based Industry), sehingga memungkinkan diferensiasi produk yang lebih berdaya saing. Kemudian dibangun industri-industri penunjang yang lebih ke hulu untuk membentuk struktur industri yang tangguh. Pada tahap akhir adalah pengembangan industri berbasis Iptek (science and technology-based Industry) dengan kandungan lokal tinggi, yang memanfaatkan penemuan-penemuan baru dalam Iptek. Dengan demikian, maka Iptek yang harus dimanfaatkan, dikembangkan dan dikuasai adalah yang berhubungan dengan eksplorasi, eksploitasi dan pengolahan SDA untuk kemudian diubah menjadi produk berdaya saing dan bernilai tambah tinggi.

6.      Peluang Bidang Pengembangan IPTEK di Kabupaten Sambas

a.      Bidang Pertanian

1)        Pertanian Tanaman Pangan  dan Hortikultura

a)        Pengolahan tanah dengan alat dan mesin pengolahan tanah (hand traktor  dan traktor mini) yang sesuai dengan kondisi tanah di Kabupaten Sambas.

b)        Pengairan dengan sistem irigasi pompa (saluran diatas permukaan tanah)

c)        Penggunaan bio aktiva (mikro organisma dan enzim) untuk pembuatan pupuk organik dan pestisida organik.  Fungsi mikroorganisma aktif ini adalah untuk mempercepat proses fermentasi/pembusukan.

d)        Penggunaan alat penyiang gulma pada tanaman padi dan hortikultura.

e)        Penggunaan alat panen yang dapat meningkatkan efisiensi hasil panen (Harvester, power tresher).

f)         Re-desaign Huller yang sesuai dengan kondisi gabah di Kabupaten Sambas, sehingga dapat meningkatkan kualitas beras yang dihasilkan

g)        Teknologi Pembersih dan pengawet buah jeruk siam segar.

h)        Teknologi pengolahan pasca panen jeruk siam menjadi jus dan serbuk

2)        Perkebunan

a)        Teknik pembuatan bibit karet unggul untuk perkebunan karet rakyat

b)        Penggunaan pisau sadap magnetik untuk meningkatkan volume hasil sadapan

c)        Teknologi penyembuhan luka bidang sadapan pada tanaman karet.

d)        Teknologi zero burning untuk land clearing perkebunan rakyat (sawit dan karet)

e)        Teknologi pengupasan biji kopi dan lada.

f)         Teknologi sangrai biji kopi untuk meningkatkan kualitas kopi

g)        Mini pabrik kelapa sawit untuk menampung hasil perkebunan rakyat.

3)        Peternakan

a)        Teknologi pembuatan pakan ternak unggas dan ruminansia

b)        Teknologi inseminasi buatan pada sapi potong

c)        Teknologi pemanfaatan limbah ternak dengan teknologi bioaktiva dan enzimatis

4)        Perikanan

a)        Teknologi alat tangkap dan radar ikan bagi nelayan tradisional

b)        Teknologi budidaya ikan dan udang air payau dan air tawar

c)        Teknologi pengolahan pakan ikan dan udang

d)        Teknologi pengolahan hasil perikanan

5)        Kehutanan

a)        Teknologi pemanfaatan hasil hutan non kayu (Rotan, madu lebah, anggrek hutan, dll)

b)       Hutan tanaman energi  pada hutan tanaman rakyat

c)        Teknologi injeksi inokulan (menyuntikan mikroba fusarium SP, diploida SP kedalam batang gaharu) pembentukan gubal/taras gaharu pada pohon gaharu (Aqualaria malacencis. Lamk)

d)       Pembibitan tanaman untuk hutan tanaman rakyat dan hutang lindung

 

Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan Kondisi Perekonomian Kabupaten Sambas saat ini, maka untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Sambas maka peranan IPTEK menjadi suatu kebutuhan dan keharusan dalam mengolah dan mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki Kabupaten Sambas.

 

Saran

Untuk penerapan IPTEK di Kabupaten Sambas maka saran-saran yang perlu diperhatikan adalah :

a.       Perlu adanya studi lebih lanjut dalam penerapan IPTEK dalam rangka desain program IPTEK khususnya pada bidang pertanian yang terencana dengan baik dan terpadu serta berkesinambungan.

b.      Perlu dibentuk Tim Khusus yang melibatkan seluruh stake holder yang terkait.

 

Daftar Pustaka

Alhasby, AA, 2008, Iptek dan Ketahanan Nasional

Jhoni, 2007, Program Insentif, Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta

RPJP Kabupaten Sambas 2006-2026

Sambas Dalam Angka, 2009, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas

http://www.mail-archive.com/proletar@yahoogroups.com/msg09816.html

http://rms46.vlsm.org/1/57.html

http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=909

www.stdf.org.eg www.stdf.org.eg

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar