Memaksimalkan energi tubuh. Langkah-langkahnya sebagai berikut;
Menggunakan metode EFT (Emotional Freedom Tehnique).
1. Persiapan.
Menggunakan identifikasi masalah dengan Scala SUD (Subjective Units of Discomfort).
Mengidentifikasi masalah dan mengurutkannya berdasarkan skala 1-10.
2. Set Up
Memfokuskan pikiran kepada masalah dengan menggunakan kalimat afirmasi dengan menekan titik sore spot atau titik karate chop.
contok utk masalah fisik, sbb:
" Meskipun saya merasakan sakit di pinggul saya, saya menerima rasa sakit ini. Saya menerima diri saya apa adanya".
3. Sequence
Taping pada 12 energi meridian tubuh. (dipraktekan oleh instruktur)
4. Evaluation
Kegiatan terencana untuk mengukur tingkat keberhasilan pada penurunan intensitas masalah.
5. Eye movement integration (EMI)
Tahap ini digunakan untuk ‘menghabisi’ masalah, sangat efektif jika skala masalah
sudah sampai angka di bawah 4.
Gammut Procedure
1. Tapping pada titik gammut
2. Pejamkan mata sekuat mungkin
3. Lirik kanan bawah kuat-kuat
4. Putar bola mata searah jarum jam
5. Putar bola mata berlawanan jarum jam
6. Bergumam 5 detik
7. Menghitung cepat 1 sampai 5
8. Bergumam 5 detik sekali lagi
9. Tarik nafas panjang dan hembuskan kuat-kuat
AFFIRMATION
1. Afirmasi yang fokus pada masalah emosional mendasar
Afirmasi yang fokus pada masalah emosi yang dirasakan, menyebutkan pemikiran apa yang
terhubung dengan emosi itu, sebab-akibat apa yang terhubung dengannya dan ada harapan
apa yang tersembunyi di balik masalah itu.
“Meskipun saya merasa takut, geli jijik dan benci pada kecoak...karena kecoak adalah makhluk
jorok...karena saya pernah dihinggapi kecoak waktu kecil...dan karena saya geli melihat bentuk
tubuhnya yang menyeramkan...padahal saya ingin bisa bersikap berani terhadap binatang kecil
ini... saya menerima rasa takut ini, saya menerima diri saya apa adanya.”
2. Afirmasi menyatakan kesiapan melepas emosi negatif
Afirmasi yang fokus untuk melepas emosi negatif dengan memutuskan dan mengijinkan diri
melepas semua hal negatif yang berhubungan dengan kecoak...sekarang dan selamanya.”
sakit dan harapan yang ada di balik kisah kejadian:
“Meskipun terlalu sulit menerima semua ini...terlalu sakit rasanya...saya merasa dikhianati...yang
paling menyakiti saya dari semua ini adalah...(ceritakan hal yang paling menyakitkan)...padahal
saya berharap...(nyatakan harapan)...saya merasa semua ini terlalu berat untuk saya terima dan
jalani...saya menerima semua ini sepenuh hati...saya menerima diri saya apa adanya.”
4. Afirmasi mengakui kesulitan menerima emosi
Afirmasi yang menyatakan kepahitan dan ketidakmampuan diri dalam menerima emosi yang
saya lemah...tidak berdaya...sampai-sampai...(isi penyesalan)...saya memutuskan dan mengijinkan
diri saya menerima diri saya apa adanya.”
5. Afirmasi mengambil hikmah pembelajaran
Afirmasi yang menyatakan kesadaran atas hikmah pembelajaran di balik peristiwa yang
dialami:
“Meskipun saya merasa...(emosi yang dirasakan)...jika mengingat...(objek)...saya menyadari
bahwa saya memetuk hikmah pembelajaran dan peristiwa itu untuk bisa...(hikmah)..., saya
memuutuskan dan mengijinkan diri saya menggunakan pembelajaran ini sebaik mungkin untuk
masa depan saya dan melepaskan semua emosi negatif yang terhubung dengan kejadian ini
sekarang juga.”
6. Afirmasi memaafkan orang lain yang terlibat
Afirmasi yang menyatakan kesiapan diri untuk memaafkan orang-orang yang terlibat di
dengan orang ini sekarang juga dan selama-lamanya.”
mengijinkan diri saya memaafkannya serta melepaskan semua hal negatif yang berhubungan
7. Afirmasi memaafkan diri sendiri
Afirmasi yang menyatakan kesiapan diri untuk memaafkan diri sendiri:
“Meskipun saya merasa sangat marah, kecewa, dan benci pada diri saya sendiri karena...(isi
pemikiran)...saya memutuskan dan mengijinkan diri saya memaafkan diri saya sendiri serta
melepasakan semua hal negatif yang berhubungan dengan peristiwa ini sekarang juga dan
selama-lamanya
