Kamis, 08 Desember 2022

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK

 

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

DI BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK

 

OLEH :

TEDI HERYANTO

 

ABSTRACT

The Human Resource Planning Program is a strategic matter that have to do by PT. Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak. Uman Resource Planning is the company need to meet the appropriate quantity and quality. Research on Human Resource planning is carried out using qualitative research to obtain more comprehensive, transparent and countinuously. The analysis describe the data and documents that can be concluded for Human Resource Planning research at Bank Kalbar Cabang Flamboyan, Pontianak. From the beginning of planning, methods, forecasting employee recruitment, corporate culture and evaluation. It is stated in the target time for the preparation of this employee forecast that it will have to do every 5 (five) years, the current year and the following year.

ABSTRAK

Program perencanaan sumber daya manusia merupakan hal strategis yang harus dilakukan oleh PT. Bank Kalbar Cabang. Flamboyan Pontianak. Perencanaan sumber daya manusia merupakan kebutuhan perusahaan untuk memenuhi kuantitas dan kualitas yang sesuai. Penelitian mengenai perencanaan sumber daya manusia dilakukan dengan penelitian kualitatif untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif, transparan dan berkesinambungan. Dalam analisa dijelaskan data dan dokumen yang dapat disimpulkan untuk penelitian perencanaan sumber daya manusia di Bank Kalbar Cab. Flamboyan Pontianak. Dari awal perencanaan, metode, peramalan penerimaan pegawai dan budaya perusahaan serta evaluasinya. Dituangkan dalam target waktu penyusunan prakiraan pegawai ini dilakukan 5 (lima) tahun sekali, tahun berjalan dan satu tahun berikutnya.

Kata Kunci : Proses Perencanaan, Stategis, Sumber Daya Manusia.

 

A)    PENDAHULUAN

Kesuksesan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh seorang pemimpin, baik dalam berkomunikasi maupun dalam memotivasi para pegawai yang menjadi bawahannya. Kemampuan memotivasi yang dilakukan oleh seorang pemimpin dibutuhkan manusia, karena adanya keterbatasan dan kelebihan tertentu pada manusia. Di satu pihak manusia terbatas kemampuannya untuk menggerakkan, di pihak lain ada orang yang mempunyai kelebihan kemampuan untuk menggerakkan bawahan. Disinilah timbulnya kebutuhan akan pemimpin.

Sebuah organisasi memerlukan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memotivasi para pegawainya agar mereka bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab. Kemampuan memotivasi para pegawai mutlak diperlukan oleh seseorang yang memimpin sebuah organisasi, Seorang yang memegang keputusan puncak sebuah organisasi adalah orang-orang yang memiliki kecakapan dan kemampuan untuk mempengaruhi dan mengajak, mengumpulkan dan menggerakkan orang-orang lain untuk menangani persoalan atau masalah yang ada.

Untuk mencapai kondisi yang efisien, efektif dan produktif, seorang pimpinan tidak seyogyanya hanya mampu berperan selaku atasan yang keinginan dan kemauannya harus diikuti oleh orang lain, melainkan harus berusaha agar kepemimpinannya disertai oleh akseptabilitas dikalangan bawahan, sehingga bawahan dapat merasakan suatu dorongan diseluruh tubuh organisasi. Kondisi seperti inilah yang dapat mewujudkan efektivitas kepemimpinan.

Pada lembaga perbank-kan, pegawai atau bawahan yang dipercaya untuk melaksanakan tugas Negara akan bekerja dengan baik dan disiplin apabila mendapat dukungan dari atasannya. Oleh karena itu tugas seorang pemimpin sangat penting dalam memberikan dorongan yang tepat untuk menumbuhkan semangat kerja bawahan.

Demikian pula halnya dengan kantor Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak, yang merupakan instansi pemerintah yang memainkan peran penting dalam atau sebagai pelaksana dibidang dunia perbank-kan.  Adapun yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Bank Kalbar Cabang Flamboyan Kota Madya Pontianak adalah :

 

 

Adapun yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Bank Kalbar Cabang Flamboyan Kota Madya Pontianak adalah :

Tugas Pokok dari Lembaga Dunia perbank-kan, yaitu :

a.    Tugas Desentralisasi

b.   Tugas Dekonsentralisasi

c.    Tugas pembantuan di bidang dunia perbank-kan.

Fungsi dari Lembaga Dunia perbank-kan, yaitu :

a.       Pengelolaan kesekretariatan, meliputi perencanaan dan evaluasi, keuangan, umum dan kepegawaian.

b.      Penyusunan program

c.       Perumusan kebijakan teknis, fasilitas, koorlembagai dan pembinaan teknis di bidang Bina Marga

d.      Perumusan kebijakan teknis, fasilitas, koorlembagai dan pembinaan teknis di bidang Sumber Daya Air.

e.       Perumusan kebijakan teknis, fasilitas, koorlembagai dan pembinaan teknis di bidang Cipta Karya.

f.        Perumusan kebijakan teknis, fasilitas, koorlembagai dan pembinaan teknis di bidang Jasa Konstruksi dan Pengujian.

g.      Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian di bidang dunia perbank-kan.

h.      Pelaksanaan tugas lain di bidang dunia perbank-kan yang diserahkan oleh Bupati.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi diatas, keberadaan para pegawai Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak merupakan unsur penting yang perlu mendapatkan perhatian agar para pegawai dapat bekerja dengan baik dan menunjukkan hasil yang maksimal. Setiap pegawai di Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak dalam melakukan suatu pekerjaan atau berbuat sesuatu pada dasarnya karena adanya motivasi dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya, akan menimbulkan dorongan untuk bekerja bagi pegawai tersebut. Sebaliknya apabila mereka tidak mempunyai keinginan dan harapan untuk maju dalam organisasi, maka dorongan tersebut pada pegawai tidak akan timbul.

Menurut pengamatan sementara penulis, bahwa pada Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak ditemukan adanya sejumlah masalah yang dapat diidentifikasi, secara garis besar adalah sebagai berikut :

a.       Pimpinan masih kurang memberikan perhatian kepada para pegawai, hal ini dapat dilihat dari hasil kerja yang peroleh pegawai, bagi para pegawai yang dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik tidak ada perbedaan perlakuan dengan mereka yang mengerjakan pekerjaan asal-asalan.

b.      Pimpinan masih kurang merespon apa yang menjadi keinginan para pegawai, hal ini mengakibatkan pegawai melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya merupakan suatu beban bukan merupakan suatu tanggung jawab.

c.       Para pegawai kurang memiliki motif untuk berprestasi dikarenakan kurangnya rangsangan dan dorongan maupun insentif dari pimpinan selama mereka melaksanakan tugas dan fungsinya.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang terdapat di Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak adalah tentang gaya kepemimpinan, dengan sebuah hipotesis sebagai berikut : ”Apakah gaya kepemimpinan direktif, supportif, partisipastif, orientasi prestasi dan gaya pengasuh berpengaruh terhadap motivasi berprestasi pegawai pada Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak.

 

B) PERENCANAAN SDM

Berdasarkan rekomendasi diatas, maka berkaitan dengan permasalahan SDM yang terjadi di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK adalah :

1.      Motivasi Berprestasi Pegawai masih perlu ditingkatkan.

2.      Gaya Kepemimpinan yang ada dirasakan belum tepat dalam memberikan motivasi berprestasi pegawai.

Dengan demikian maka untuk perencanaan SDM yang relevan dengan memperhatikan kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu:

            Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.  Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.  Berdasarkan pengertian Perencanaan SDM, maka PSDM yang relevan dengan kondisi yang terjadi di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK adalah pengertian PSDM yang dikemukan oleh :

a.         Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.

b.         George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin BANK KALBAR mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”. 

Komponen-komponen Perencanaan SDM

Jika dilihat dari aspek Komponen-komponen Perencanaan SDM, maka PSDM yang dilakukan di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.      Tujuan
Dilihat dari tujuannya maka, tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan BANK KALBAR pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.  Tujuan PSDM secara rinci adalah sebagai beikut :

a)      Untuk menentukan kualitas dan kuantitas pegawai yang akan mengisi semua jabatan di Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak.

b)      Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.

c)      Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

d)      Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sehingga produktivitas meningkat.

e)      Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan pegawai.

f)       Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian pegawai.

g)      Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertical atau horizontal) dan pensiun pegawai.

h)      Menjadi dasar dalam melaksanakan tugas.

b.      Perencanaan Organisasi

Dilihat dari Perencanaan Organisasi, maka aktivitas yang dilakukan diorientasikan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Dengan demikian, syarat dalam perencanaan SDM adalah sebagai berikut:

a)      Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.

b)      Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.

c)      Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM.

d)      Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.

e)      Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.

f)       Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.

c.    Proses perencanaan SDM

Dalam melakukan Proses Perencanaan SDM, BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK menerapkan konsep berikut : “Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM”. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola. Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.

d.      Prosedur perencanaan SDM

Prosedur Perencanaan SDM yang diterapkan di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK mengacu pada hal-hal berikut :

a)      Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.

b)      Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.

c)      Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.

d)      Menetapkan beberapa alternative.

e)      Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.

f)       Menginformasikan rencana kepada para pegawai untuk direalisasikan.

e.       Pengevaluasian Rencana SDM

Hal yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan evaluasi PSDM, maka BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK berpatokan pada prinsip : Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

a)      Manajemen puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.

b)      Biaya SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.

c)      Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.

d)      Adanya kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan datang.

e)      Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

f.        Kendala-kendala PSDM

Kendala-kendala yang dihadapi oleh BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK dalam hal PSDM dapat dipaparkan seperti di bawah ini :

a)      Manusia (SDM) Mahluk Hidup

Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.

b)      Situasi SDM

Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM Bank Kalbar Cabang Flamboyan. Hal ini menjadi kendala proses PSDM yang baik dan benar.

c)      Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah

Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan tepat.

Metode, Informasi dan Peramalan SDM

Dalam Metode, Informasi dan Peramalan SDM yang diterapkan di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK dengan memperhatikan kondisi yang ada adalah sebagai berikut:

a.      Metode

Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Perencanaan seperti ini bisa menimbulkan dampak kerugian yang besar karena akan menimbulkan kuantitas dan kualitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan Bank Kalbar Cab. Flamboyan Pontianak. Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya. Metode yang inilah yang diterapkan di Bank Kalbar.

b.      Informasi

Informasi dikumpulkan dari berbagai Disiplin Keilmuan Tenaga Ahli (Technical Assistant) dalam melakukan Job Analysis , Job Description, Job Specification dan lain-lain. Data adalah data kejadian-kejadian nyata pada masa lampau, baik data sekunder maupun data primer. Informasi adalah hasil proses data serta memberikan informatisi kepada kepada penerimanya. 

Penjelasan untuk masing-masing istilah tersebut adalah sebagai berikut:

a)      Job Analysis

Job Analysis memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang digunakan.

b)      Job Description

Pembuatan diskripsi jabatan (job description) yang wajar dilakukan melalui suatu analisis jabatan.  Di sini manajemen dapat menggunakan diskripsi jabatan tersebut untuk menemukan adanya ketidakseimbangan dalam organisasinya terutama yang menyangkut bidang tugas, wewenang, tanggung jawab dan sebagainya. Diskripsi jabatan dalam sebuah BANK KALBAR yang belum mendapat “ketenangan” dalam struktur organisasinya adalah sia-sia belaka, karena bersamaan dengan selesainya pembuatan diskripsi jabatan, maka struktur organisasi - serta jabatan-jabatannya - sudah akan berbeda dengan yang dinyatakan dalam deskripsi jabatan tersebut. Penyusunan diskripsi jabatan masih diperlukan pula waktu beberapa minggu/bulan lamanya untuk memeriksa, mengevaluasi dan memperbaiki isi daripada diskripsi jabatan tersebut, sebelum hasil dapat diterima dan diputuskan oleh manajemen untuk diimplementasikan.

Diskripsi jabatan pada dasarnya menggambarkan tentang bagaimana kenyataan suatu kegiatan/pekerjaan dilakukan. Secara komprehensif diskripsi akan berisi tentang: Nama Jabatan, Kedudukan Jabatan, Ikhtisar Jabatan, Tugas-Tugas Pokok, Wewenang.

c)      Job Specification

            Spesifikasi jabatan memberikan suatu gambaran mengenai kualifikasi kepribadian yang dituntut dalam suatu jabatan. Formulanya akan memberikan tentang syarat-syarat jabatan yang dituntut dari seseorang yang nantinya dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Prasyarat yang ditentukan seharusnya relevan dengan tugas-tugas pokok maupun spesifikasi/kondisi kerja yang akan dihadapi (baik yang menyangkut kemampuan fisik maupun mentalnya).

Agar suatu jabatan bisa berhasil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka disusun suatu prasyarat jabatan yang secara spesifik ditetapkan sebagi berikut:

1.      Prasyarat pengetahuan; mengenai tekhnis, profesi, administrasi dsb.

2.      Prasyarat keterampilan;           keterampilan dalam bentuk-bentuk perilaku yang penting dalam memberikan identifikasi dan tolok ukur seseorang secara efektif.

3.      Prasyarat sikap; Sikap pada hakekatnya merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak yang sangat tergantung pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.                

d)      Job Evaluation

Job Evaluation memberikan informasi mengenai berat-ringannya pekerjaan, risiko pekerjaan dan gaji jabatan.

e)      Job Enrichment

Job Enrichment memberikan informasi untuk memperkaya jenis pekerjaan yang sifatnya vertical.

f)       Job Enlargement

Job Enrichment memberikan informasi untuk memperkaya jenis pekerjaan yang sifatnya vertical.

g)      Work Simplication

Work Simplication memberikan informasi untuk spesialisasi pekerjaan karena perkembangan Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak.

h)      Organisasi

Organisasi memberikan informasi mengena; tujuan, jenis organisasi, struktur organisasi, dll.

Peramalan

Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Biasanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang. Jangka waktu peramalan
Peramalan SDM harus dilakukan melalui tiga tahap:

a)      Perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.

b)      Peramalan terhadap kebutuhan SDM (permintaan)

c)      Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM.

Pada Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak, proses prakiraan pegawai meliputi 6 (enam) langkah pokok sebagai berikut:

a)      Menilai Faktor Lingkungan

b)      Menilai Kebutuhan pegawai saat ini

c)      Menilai pegawai yang ada saat ini

d)      Memproyeksikan kebutuhan pegawai dimasa yang akan datang

e)      Memproyeksikan pegawai yang ada ini untuk masa yang akan datang

f)       Memprakirakan kebutuhan pegawai dan mengembangkan rencana kegiatannya.

Jangka waktu penyusunan prakiraan pegawai ini dilakukan 5 (lima) tahun sekali disesuaikan dengan periode Corporate plan.  Pada setiap tahun dalam periode tersebut, prakiraan pegawai harus ditinjau ulang.  Tinjauan ulang (review) dimaksud meliputi tahun berjalan dan satu tahun berikutnya.

 

C.    PROSES PENERIMAAN/PEREKRUTAN PEGAWAI/JABATAN YANG LOWONG

            Penerimaan pegawai adalah suatu proses kegiatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pegawai baru sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan calon-calon pegawai yang berkualitas baik dan sesuai dengan keperluan. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan pegawai yang baik dan tepat. Agar dapat menjamin kelangsungan usaha dalam menghadapi persaingan dengan bank lainnya.

Proses pengelolaan penerimaan pegawai

            Proses pengelolaan penerimaan pegawai dimulai dari Divisi SDM menyusun Rencana Penerimaan Pegawai tahunan berdasarkan usulan dari Divisi diluar SDM dan Kantor Cabang.  Proses secara lengkap dan detail dijelaskan dalam Petunjuk Pelaksanaan tentang Penerimaan Pegawai.

1.      Tim Penerimaan Pegawai

a.       Dalam rangka memperoleh kualitas pegawai terbaik dalam proses penrimaan pegawai, maka dibentuk Tim Penerimaan Pegawai yang dikoordinir oleh Divisi SDM

b.      Susunan personalia Tim Penerimaan Pegawai terdiri dari :

a)      Penasehat  :  Direksi Bank Kalbar

b)      Ketua        :  Kepala Divisi SDM

c)      Sekretaris  :  Kepala Bidang Administrasi SDM

d)      Anggota    :  Semua Kepala Divisi kecuali Divisi Kepatuhan&Manajemen Risiko dan                      Divisi Audit Intern)

c.       Tugas Pokok Tim Penerimaan Pegawai adalah:

a)      Menetapkan kriteria calon pegawai yang dibutuhkan

b)      Menetapkan pedoman/panduan penilaian wawancara

c)      Memilih Lembaga/Institusi atau konsultan yang professional

d)      Mengawasi penyelenggaraan test yang dilakukan oleh Lembaga/Institusi atau konsultan

e)      Menyusun, mengawasi dan membantu pelaksanaan pendidikan dan On the Job Training calon pegawai yang diterima

f)       Tugas tim dikecualikan untuk rekrutment tenaga kontrak, satpam, pengemudi dan pegawai dasar.

2.      Sistem dan Prosedur Penerimaan Pegawai

a.       Menyusun rencana penerimaan pegawai :

a)      Jumlah pegawai baru yang akan diterima

b)      Posisi/Jabatan/Job yang akan diisi

c)      Unit yang membutuhkan

d)      Persyaratan untuk menduduki/mengisi jabatan tersebut

e)      Penetapan waktu calon yang dibutuhkan

b.      Sumber-sumber tenaga kerja dapat berasal dari luar

c.       Memilih lembaga/institusi atau konsultan rekrutment pegawai yang professional dan berpengalaman

d.      Mengadakan pengumuman penerimaan pegawai:

a)      Melalui iklan pada Koran local atau nasional

b)      Menghubungi lembaga pendidikan, lembaga profesi dst

e.       Mengkoordinir wawancara awal

f.        Mengawasi pelaksanaan test

g.      Mengkoordinir wawancara akhir oleh konsultan

h.      Mengkoordinir keputusan seleksi dan menyerahkan kepada direksi

i.        Mengkoordinir pelatihan awal

j.        Melakukan kelengkapan data bagi calon pegawai yang diterima

k.      Membuat perjanjian kerja

l.        Dalam hal-hal penerimaan pegawai tertentu, direksi dapat mendelegasikan proses seleksi kepada Cabang atau Unit Kerja lainnya.

D) KONSEP PENGEMBANGAN BUDAYA

Kebijakan dan prinsip Dasar                                                                                                   Budaya organisasi yang akan diterapkan di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK, adalah sebagai berikut; Bagi Perusahaan; meningkatkan citra perusahaan, budaya perusahaan, kebanggaan dan mendapat dukungan penuh semua pihak.    Statemen budaya perusahaan: “Bersama Membina Kerja”.

Butir-butir Perilaku Budaya

a.       Perilaku 1 :  Setiap pegawai melaksanakan tugas dan kewajibannya secara tulus dan ikhlas dengan berlandaskan pada iman dan taqwa kepada Tuhan Yang maha Esa

b.      Perilaku 2 : Setiap Pegawai harus selalu menjunjung tinggi dan mentaati kode etik Bankir Indonesia

c.       Perilaku 3 :  Setiap pegawai selalu tanggap terhadap permintaan pasar dan berorientasi kepada program pembangunan daerah maupun nasional

d.      Perilaku 4 :  Setiap pegawai harus selalu berupaya memberikan pelayanan yang unggul dengan pendekatan yang proaktif dan bersahabat kepada masyarakat, nasabah dan mitra usaha

e.       Perilaku 5 :  Setiap pegawai melaksanakan tugas dan kewajibannya atas dasar prioritas dan rencana dengan standar mutu tinggi dan realistis serta peduli terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungan kerjanya.

f.        Perilaku 6 :  Setiap pegawai selalu melaksanakan pengawasan melekat dan menindaklanjuti hasilnya.

g.      Perilaku 7 :  Setiap pegawai harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta kemaun kerjanya.

h.      Perilaku 8 : Setiap pegawai harus selalu melaksanakan komunikasi terbuka dan mengembangkan semangat kebersamaan dengan prinsip dasar saling asah, saling asih dan saling asuh.

i.        Perilaku 9 : Pegawai selalu menjadi teladan yang baik bagi lingkungannya.

 

 

Tipologi Budaya

Dalam hal tipologi, Budaya Organisasi yang akan dikembangkan di BANK KALBAR CABANG FLAMBOYAN PONTIANAK mengacu pada pendapat Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :

a.      Akademi

BANK KALBAR suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. BANK KALBAR lebih menyukai pegawai yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.

b.      Kelab

BANK KALBAR lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana BANK KALBAR memberi nilai tinggi pada pegawai yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. BANK KALBAR juga menyukai pegawai yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.

c.       Tim Bisbol

BANK KALBAR berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, BANK KALBAR juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh pegawai, BANK KALBAR juga lebih menyukai pegawai yang agresif. BANK KALBAR cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, BANK KALBAR juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi

d.      Benteng

BANK KALBAR condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfeld banyak BANK KALBAR tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena mereka memiliki suatu paduan budaya atau karena BANK KALBAR berada dalam masa peralihan.

 

E) KESIMPULAN

1. Sesuai dengan permasalahan yang diajukan di atas rekomendasi yang dapat disampaikan adalah: Para pemimpin di Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak seyogyanya menerapkan gaya kepemimpinan direktif, supportif, partisipastif, orientasi prestasi dan gaya pengasuh dalam rangka motivasi berprestasi pegawai pada Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak.

2. Penyusunan Perencanaan Sumberdaya Manusia di Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak  dilakukan dari awal metode, informasi hingga peramalan Sumber Daya Manusia telah disampaikan dengan jelas dan detil sehingga dapat membentuk Budaya Perusahaan dengan statement, “Bersama Membina Kerja”.

3. Monitoring dan pengukuran kinerja Sumber Daya Manusia di Bank Kalbar Cabang Flamboyan Pontianak dilakukan pada semua level manajemen dengan metode terukur. Menggunakan metode Human Resource Scorecard dilakukan dengan pembelian skor berdasakan Key Performance Indicator.

 4. Diadakannya pelatihan, pendidikan dan pengembangan potensi pegawai untuk mendukung peningkatan pegawai baik sotfkill maupun hardskill sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5.    Bekerjasama dengan pemerintah untuk mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya kota Pontianak.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif, BPFE, Yogyakarta.

Armstrong. 2003. The Art of HRD Strategic Human Resource Management. PT. Gramedia. Jakarta.

Becker, Huselid dan Ulrich. 2009. The HR Scorecard : Mengaitkan Manusia, Strategi dan Kinerja. Terjemahan : Dan  Rahadyato Basuki, Esensi. Erlangga Group : Jakarta.  

Fred. R. David. 2002. Manajemen Strategis Konsep. Edisi ke Tujuh. Jakarta. Pearson Education, Asia.

Jackson. S.E. & Schuler. R.S. 1990. Human Resource Planning : Challenges for industrial/Organization Psychologists. New York.

Laura Hall and Derek Torrington. 1998. Human Resource Management. Prantice Hall.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama : Bandung.  

Nawawi. Hadari. 2001. Manajemen Sumbaer Daya Manusia. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Nusanti. T. Desy 2002. Strategi Terintegrasi dalam Perencanaan SDM. Amara Book. Yogyakarta.

Rivai dan Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktek. Rajawali Press. Jakarta.

Poerwanto. 2008. Budaya Perusahaan. Edisi. Cet. 1. Pustaka Pelajar. Yogjakarta.

Prof. Dr. Wibowo, SE, M.Phill. 2016, Budaya Organisasi. Rajawali Pers. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar